Bukan hanya itu, batu bacan pun mampu untuk menyerap senyawa lain di dekatnya. Misal, batu bacan dilekatkan dengan tali pengikat berbahan emas, maka lama kelamaan bahan emas tersebut akan diserap oleh batu bacan sehingga bagian dalam batu akan bintik-bintik emas.
Dikutip dari situs resmi pariwisata Indonesia, Indonesia Travel, cara paling mudah untuk melihat apakah batu bacan yang sudah memproses secara alami akan terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah. Selain itu, usahakan juga hindari batu bacan "mati", yaitu batu bacan yang telah dibentuk menjadi mata kalung atau mata cincin. Sebab, jika sudah dibentuk dikhawatirkan proses alami pada batu tidak lagi berjalan.
Selain itu, ada beberapa cara lain untuk dapat Membedakan Batu Bacan yang Asli dan Palsu seperti berikut ini:
- Gesekkan pada kaca. Batu bacan asli dapat menggores kaca ketika digesekkan.
- Bakar. Saat dibakar, permukaan batu bacan asli akan terlihat seperti minyak dan akan hilang ketika dibersihkan. Sedangkan batu bacan palsu akan meninggalkan bekas yang tidak bisa dihilangkan.
- Ditimbang. Timbang dua batu bacan dengan ukuran yang sama. Batu bacan yang lebih ringan kemungkinan besar adalah batu bacan palsu.
- Disenter. Saat disenter, batu bacan yang terkena cahaya akan terlihat serat-serat khas yang tidak mungkin ada pada batu bacan palsu.
- Perhatikan perubahan batu. Batu bacan yang asli lama kelamaan akan berubah warna. Dari hitam, batu bacan akan berubah menjadi hijau dan seterusnya hingga menjadi batu yang berwarna bening. (wartainfo.com)