Fakta Keliru mengenai Luar Angkasa - Daerah di luar atmosfer bumi atau luar angkasa menyimpan misteri tersendiri yang belum bisa diungkap seluruhnya oleh manusia. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, muncul fakta-fakta palsu tentang luar angkasa yang bisa menyesatkan pengetahuan umat manusia. Fantasi luar angkasa yang diciptakan oleh film-film box office Hollywood pun tak jarang membuat fakta salah itu menyebar luas.
Lalu, fakta salah apa saya yang kerap menjerumuskan pemikiran manusia? Seperti dilansir dari IFL Science, Geek, dan Lunar and Planetary Institute, Berikut ini Enam fakta tentang Luar Angkasa yang Salah Kaprah: (wartainfo.com)
Lalu bagaimana dengan panas matahari? Ingat, panas hanya bisa merambat melalui interaksi fisik dengan suatu benda. Nah, karena luar angkasa tidak memiliki udara, maka tidak ada panas yang diterima oleh tubuh. (wartainfo.com)
Sama dengan panas, bunyi yang pada dasarnya adalah getaran merambat melalui perantara (udara). Dan karena luar angkasa tidak ada udara maka secara otomatis suara pun tidak bisa terdengar sama sekali. Ya, di luar sana sangat sunyi.
Meskipun terlihat sangat mustahil, ternyata gambaran pesawat luar angkasa itu benar. Karena di luar angkasa gaya gravitasi sangat rendah, sebuah pesawat sejatinya sanggup melaju dengan kecepatan melebihi cahaya, bahkan tidka terbatas. Namun hal tersebut belum bisa dilakukan akibat keterbatasan teknologi mesin dan bahan bakar roket dari pesawat luar angkasa itu sendiri.
Anggapan tersebut adalah salah. Astronot masih bisa merasakan gaya gravitasi yang dihasilkan oleh bumi dan bulan, meskipun sangat rendah Akibat gaya gravitasi yang sedikit itulah manusia bisa beradaptasi hidup di luar angkasa tanpa membutuhkan waktu lama. (wartainfo.com)
Sekali lagi, hal tersebut hanyalah fantasi. Sabuk asteroid yang berada di antara planet Mars dan Jupiter misalnya, ternyata tidak sepadat yang dikira selama ini. Jarak antar satu asteroid dengan asteroid lain nyatanya bisa mencapai ribuan kilometer.
Ya, cahaya dan jilatan-jilatan 'api' itu adalah gelombang magnetik dan panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir dari inti matahari, bukan api yang biasa kita lihat sehari-hari. (wartainfo.com)