
Sniper (Penembak Jitu) Legendaris Terkenal paling Mematikan Terbaik Sepanjang Sejarah - Sniper, atau penembak runduk, adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan. Istilah ini muncul pada tahun 1770-an, pada prajurit-prajurit Kolonial Inggris di India, dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Mereka-mereka yang mahir memburu burung ini diberi julukan "sniper".
Dalam beberapa dekade terakhir istilah sniper telah digunakan secara meluas dan tidak tepat, terutama oleh media. Istilah sniper, secara tidak tepat, digunakan untuk mendeskripsikan pelaku kriminal yang membunuh dengan menggunakan senapan laras panjang.
Tuntutan keterampilan seorang penembak jitu sekarang ini tentu jauh lebih ringan dibanding dengan penembak jitu di masa lalu karena kualitas persenjataan dan peralatan sudah jauh lebih modern. Sebagai seorang sniper selain dituntut untuk bisa menembak sasaran dengan tepat dari jarak jauh juga harus mempunyai keahlian observasi, kemampuan menyusup, pengenalan medan, dan yang terpenting adalah positioning. Karena itulah dalam semua pertempuran penembak jitu adalah salah satu kesatuan paling ditakuti.
Dan inilah daftar 10 nama Sniper penembak jitu Legendaris Terkenal terbaik terhebat paling berbahaya dan mematikan sepanjang sejarah di dunia. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini: (wartainfo.com)
1. Simo Hayha, Sniper berbahaya dari Finlandia paling mematikan dan terbaik di dunia
Mungkin inilah sniper yang paling terkenal di dunia karena membukukan rekor kill hit yang paling tinggi, yaitu membunuh lebih dari 500 pasukan Rusia dalam periode Winter War tahun 1939-1940. Julukan bagi si Simo Häyä ini adalah "White Dead" karena tentara Finlandia ini selalu menggunakan baju berwarna putih sebagai kamuflase karena medan pertempurannya di area yang bersalju.
Häyhä lahir di kotamadya Rautjärvi dekat perbatasan sekarang adalah Finlandia dan Rusia, dan mulai berdinas militer pada tahun 1925. Tugasnya sebagai seorang penembak jitu dimulai selama 'perang musim dingin' (1939-1940) antara Rusia dan Finlandia. Dalam waktu kurang dari 100 hari ia berhasil membunuh 505 korban, termasuk membunuh 542 yang belum dikonfirmasi, namun angka-angka dari garis depan medan perang yang tidak resmi adalah membunuh lebih dari 800 orang. (wartainfo.com)
2. Carlos Norman Hathcock II, Sniper Terkenal dan Terhebat AS
Kehebatan dan bakat alamnya sangat mengagumkan. Biasanya bila seorang sniper selalu ditemani oleh satu orang spotter yang bertugas sebagai asisten dan pengukur jarak tembak bagi sniper. Namun Hathcock mampu bekerja sendirian ketika mendapat tugas untuk membunuh seorang jenderal Vietnam Utara sendirian di sarang musuh!
Kebiasaannya setiap kali memburu musuh yang menjadi sasarannya adalah memasang bulu Elang putih ditopinya sehingga di beri julukan White feather atau si bulu putih atau disebut juga Long Tr’ang. Secara resmi tercatat berhasil menembak 93 korban dan secara tidak resmi 200 korban.
Hathcock berasal dari pedalaman arkansas Tenesse tahun 1942 dan mendaftar di korps Marinir pada tahun 1959. Dalam beberapa tahun kemudian sudah memecahkan record menembak di berbagai kejuaraan. Diantaranya memenangkan kujaraan menembak Wimbledon pada sikap tiarap dengan jarak 100 yard.
Tahun 1966 Kapten Edward James Land merekrut Carlos sebagai instruktur penembak jitu di Da Nang Vietnam Utara. Standard yang di tetapkan dalam sekolah menembak itu adalah 2,5 cm pada jarak 100 m. Menggunakan senapan Sniper MIC Garrand dengan teleskop berkekuatan 2.5 kali. Sebagai sasaran latihan adalah kontainer bekas peluru meriam berwarna hijau olive sehingga sukar dilihat dari jarak jauh.Selama tahun pendidikan 1966 s/d 1967 ke 17 instruktur berhasil melatih 600 calon penembak jitu.
Kemudian para penembak inilah yang paling banyak menembak Vietcong dari divisi manapun di korps Marinir. Selama perang Vietnam ia mengumpulkan 93 pembunuhan yang dikonfirmasi. Tentara Vietnam menghargai kepalanya $ 30.000 karena membunuh begitu banyak prajurit mereka. (wartainfo.com)
3. Adelbert Waldron F, Penembak Jitu mematikan dari Amerika Serikat
Dia memegang rekor untuk jumlah tertinggi korban yang dikonfirmasi untuk setiap penembak jitu dalam sejarah Amerika. Namun ini bukan hanya mengesankan pembunuhanya merupakan catatan yang membuatnya salah satu yang terbaik, tetapi juga akurasinya yang luar biasa.
4. Kopral Francis Pegahmagabow
Tiga kali menerima medali militer dan dua kali terluka parah, dia adalah seorang penembak jitu dan mata-mata yang hebat, dengan 378 korban jiwa dan 300 orang sandera. Dia adalah seorang prajurit Objiwa yang selalu berperang bersama pasukan Kanada seperti ketika berperang di Gunung Sorrel.
Seakan membunuh hampir 400 orang jerman tidaklah cukup, dia kemudian mendapat medali penghargaan karena telah mengantarkan pesan ditengah baku tembak yang luar biasa mengerikan ketika komandan pasukannya terluka parah dan untuk menerobos baku tembak ketika pasukannya kehabisan peluru dan mengambilkan stok peluru untuk mereka. Meskipun menjadi seorang pahlawan bagi para bawahannya, dia dengan mudah dilupakan ketika pulang ke Kanada. Tapi bagaimanapun, dia adalah seorang Sniper terhebat dalam PD 1.
5. Lyudmila Pavlichenko, Legenda Penembak Jitu Sniper Wanita Terbaik Rusia
Dilahirkan di Belaya Tserkov wilayah Ukraina tanggal 12 Juli 1916, tidak ada yang menyangka jika mahasiswa jurusan Sejarah Universitas Kiev ini ikut terjun dalam perang Dunia II saat Jerman menyerang wilayah Russia, dan menjadi salah satu Sniper Legendaris dunia.
Prestasinya dalam Sniper menempatkan dirinya bersaing dengan jajaran 10 sniper terbaik dunia yang di dominasi oleh kaum adam, bahkan dia mengalahkan jumlah sniper legendaris Rusia Vasily Zaytsev, Pavlichenko telah membunuh 309 prajurit Jerman, termasuk 36 Sniper tentara jerman.
Sementara Vasily Zaytsev menurut pengakuan pribadinya, hanya membunuh 148 tentara Nazi, (kisah Vasily Zaytsev pernah di angkat kelayar lebar pada tahun 2001 dengan judul Enemy at the Gates, dimana duel akhir di film tersebut merupakan fiksi). Ketika Rusia Lyudmila Pavlichenko sniper diwawancarai oleh majalah Time pada tahun 1942, ia mencemoohkan media Amerika.
“Satu wartawan bahkan mengkritik panjang rok seragam saya, mengatakan bahwa pada wanita Amerika memakai rok pendek dan seragam selain membuat saya terlihat gemuk,” katanya. Panjang rok mungkin tidak masalah bagi pembunuh 309 tentara Nazi ini, banyak orang Rusia lebih terinspirasi dengan keberanian dan keterampilan Pavlichenko daripada busananya.
“Saya tahu tugas saya adalah untuk menembak manusia,” kenangnya dalam Surat Kabar Rusia. “Secara teori munkin semua terlihat mudah, tetapi saya tahu bahwa hal yang nyata akan benar-benar berbeda.“ Katanya..
Meskipun Pavlichenko bisa melihat musuh dari tempat ia berjongkok di siang hari pertama di medan perang, dia tidak dapat menembak karena gugup. Tapi itu semua berubah ketika Jerman menembak seorang tentara Rusia muda yang berada di dekat Pavlichenko. “Dia begitu menyenangkan, anak yang sangat baik,” katanya. “Dan dia dibunuh persis di samping saya. Setelah itu, tidak ada yang dapat menghentikan aku menghabisi mereka..”
Kisah kejayaan Vasily yang dipropagandakan Rusia tentu memaksa Jerman mengirimkan sniper terbaiknya, Heinz Thorvald, untuk menghabisi Vasily. Jerman pun membalas propaganda tersebut dengan propaganda serupa, maka tersiarlah kabar bakal ada pertarungan antar dua sniper tangguh. Mereka pun akhirnya bertemu dan bertempur yang akhirnya dimenangkan oleh Vasily.
Cerita dari film ‘Enemy At The Gates’ terinspirasi oleh hidupnya. Dia bertugas di 1047th Riffle Regiment. Zaytsev dikabarkan telah membunuh 242 antara Oktober 1942 dan Januari 1943. Namun, menurut perkiraan, lebih dari 400 orang.Erwin König adalah diduga sniper sangat terampil dikala itu. Zaytsev secara gamblang menyatakan duel dengannya.
7. Chuck Mawhinney, Sniper Hebat Terkenal Amerika Serikat
Pada perang Vietnam, ada dua nama sniper AS yang sangat terkenal, yaitu Carlos Hathcock dan Chuck Mawhinney. Nama Chuck mungkin tidak seterkenal Carlos Hathcock yang mampu membunuh seorang jenderal Vietnam Utara, tapi bila dilihat dari jumlah kill hit yang dikumpulkan, Hathcock harus angkat topi kepada Mawhinney dengan membukukan rekor 103 kills, sedangkan Hathcock hanya membukukan 93 kills. Namun demikian, si Mawhinney tidak ingin terlalu mengekspose hal tersebut dan lebih memilih hidup tenang dan melupakan semua kenangan tentang Vietnam.
8. Corporal Rob Furlong, Sniper Mematikan dari Kanada
Berpuluh-puluh tahun rekor menembak jauh Hathcock tidak tergoyahkan, akhirnya rekor lama ini dipecahkan oleh seorang Sniper dari Kanada, Rob Furlong, seorang mantan Kopral Angkatan Bersenjata Kanada, yang memegang rekor membunuh untuk jarak menembak terjauh kedua dalam sejarah (2,430 meter atau 2,657 yard). Panjang tersebut kira-kira setara dengan 26 lapangan sepak bola.
Itu terjadi pada tahun 2002, dalam Operasi Anaconda. Saat itu tiga orang Al-Qaeda sedang berpindah posisi ke gunung. Furlong dilengkapi dengan senjata .50 calibre McMillan Tac-50. Ia menembak sebanyak 3 kali. Waktu yang diperlukan setiap peluru untuk sampai ke sasaran adalah sekitar 3 detik karena jarak yang jauh. Ini cukup bagi musuh untuk berlindung.
9. William Edward (Billy) Sing
Prajurit William Edward (Billy) Sing DCM, 31st Battalion, of Clermont, Qld. Ia bergabung dalam kesatuan 5th Light Horse Regiment di Gallipoli. Billy merupakn sniper yang akurat, ia telah berhasil menembak 150 lebih prajurit Turki bahkan mencapai 201 uncomfirmed kill. Billy menembak 150 prajurit turki dari posnya yaitu Chatham's Post. Dalam WW I dia juga mendapkat perhargaan the Belgian Croix de Guerre pada 1918, karena perannya menumpas pasukan sniper jerman di Polygon Wood pada September 1917.
10. Tatang Koswara, Penembak Jitu Terbaik dari Indonesia (TNI)
Namanya Tatang Koswara. Dia masuk dalam daftar penembak jitu atau sniper terbaik di dunia, seperti tercantum dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons. Dalam buku yang ditulis Peter Brookesmith itu, nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Selama di dunia militer, Tatang mendapat sorotan dari atasannya. Pengalamannya hidup di kampung membuat pelajaran militer menjadi hal yang tak sulit baginya, baik dalam hal fisik, berenang, maupun menembak.
Hingga tahun 1974-1975, Tatang bersama tujuh rekannya terpilih masuk program mobile training teams (MTT) yang dipimpin pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway. Tahun itu, Indonesia belum memiliki antiteror dan sniper. Muncullah ide dari perwira TNI untuk melatih jagoan tembak dari empat kesatuan, yakni Kopassus (AD), Marinir (AL), Paskhas (AU), dan Brimob (Polri). Namun, sebagai langkah awal, akhirnya hanya diikuti TNI AD.
Dalam praktiknya, Kopassus pun kesulitan memenuhi kuota yang ada. Setelah seleksi fisik dan kemampuan, dari kebutuhan 60 orang, Kopassus hanya mampu memenuhi 50 kursi.
Untuk memenuhi kekosongan 10 kursi, Tatang dan tujuh temannya dilibatkan menjadi peserta. Tatang dan 59 anggota TNI AD dilatih Kapten Conway sekitar dua tahun. Mereka dilatih menembak jitu pada jarak 300, 600, dan 900 meter. Tak hanya itu, mereka juga dilatih bertempur melawan penyusup, sniper, kamuflase, melacak jejak, dan menghilangkannya. Dari dua tahun masa pelatihan, hanya 17 dari 60 orang yang lulus dan mendapat senjata Winchester model 70.
Seperti dikutip majalah Angkasa dan Shooting Times, Winchester 70 yang disebut "Bolt-action Rifle of the Century" ini juga digunakan sniper legendaris Marinir AS, Carlos Hathcock, saat perang Vietnam. Senjata ini memiliki keakuratan sasaran hingga 900 meter.
Rupanya senjata dan ilmu yang diperoleh dari pasukan elite Amerika Serikat ini membantu Tatang dalam pertempuran. Sebab, setelah itu, Tatang ditarik Kolonel Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdiktif) Cimahi, menjadi pengawal pribadi sekaligus sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur (1977-1978).
Ada dua tugas rahasia yang disematkan pada dua sniper saat itu (Tatang dan Ginting). Pertama, melumpuhkan empat kekuatan musuh, yaitu sniper, komandan, pemegang radio, dan anggota pembawa senjata otomatis. Kedua, menjadi intelijen. Intinya masuk ke jantung pertahanan, melihat kondisi medan, dan melaporkannya ke atasan yang menyusun strategi perang. Bahkan, ada kalanya sniper ditugaskan untuk mengacaukan pertahanan lawan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jatuhnya korban.
Selama empat kali masuk ke medan perang, Tatang mengatakan, pelurunya telah membunuh 80 orang. Bahkan, dalam aksi pertamanya, dari 50 peluru, 49 peluru berhasil menghujam musuh. Satu peluru sengaja disisakannya. Ini untuk memenuhi prinsip seorang sniper yang pantang menyerah. Sebagai seorang sniper, dalam keadaan terdesak, dia akan membunuh dirinya sendiri dengan satu peluru tersebut.
Lewat kelihaiannya itulah, Tatang didaulat menjadi salah satu sniper terbaik dunia, seperti dituliskan dalam buku yang ditulis Brookesmith itu. Tatang mencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53 dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41. Tatang memperoleh rekor tersebut dalam perang di Timor Timur pada 1977-1978. (wartainfo.com)
» Cerita Kehebatan Tatang Koswara, Penembak Jitu TNI Indonesia Sniper Terbaik di Dunia