5. Di Brasil, anak berusia 16 tahun sudah bisa memilih
Kebanyakan batas usia pemilih dalam pemilu di berbagai negara adalah 17 hingga 18 tahun. Namun berbeda dengan Brasil yang memperbolehkan anak berusia 16 tahun untuk memilih dalam pemilu. Negara lain yang melakukan hal sama dengan Brasil adalah Australia dan Argentina.
6. Warga Estonia bisa memilih secara online
Nggak perlu repot-repot datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Warga Estonia dengan mudah bisa memilih saat pemilu dengan cara online sejak tahun 2005. Pada pemilu 2015 lalu, lebih dari 30 persen pemilih Estonia menggunakan cara online.
7. Partisipasi pemilu Amerika rendah dibanding negara maju lain
Pada pemilu tahun 2016, tingkat partisipasi warga Amerika ternyata sangat rendah dibanding negara-negara maju lainnya yakni hanya sebesar 53,6 persen. Sementara itu, pemilu Belgia adalah yang paling besar tingkat partisipasinya yakni 87,2 persen.
8. Di Chili, TPS pria dan wanita dipisah
Ada yang unik di Pemilu Chili. Sejak 1930, TPS antara pria dan wanita dibuat secara terpisah. Daftar pemilihnya pun dipisahkan berdasar jenis kelamin. Meski sudah tidak diharuskan, hingga kini, pemisahan itu masih berlangsung.
9. Jangan salah, Korea Utara juga punya pemilu
Meski bukan negara demokrasi, Korea Utara juga menggelar pemilu lokal. Hanya saja, mereka pilihan mereka sangat terbatas. Mereka pun tidak mempunyai keleluasaan dalam memilih. Oleh karena itu, banyak calon yang mendapatkan 100 persen suara.
Category: News